fokusbengkulu,lebong – Masyarakat Lebong sedang berduka. Banjir bandang akibat luapan air Sungai Ketahun menerjang sedikitnya 10 desa pada Selasa (16/4/2024) pagi. Ini lantaran hujan lebat mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Lebong, terutama pada bagian hulu Sungai Ketahun di Kecamatan Topos sejak Selasa dini hari. Data diperoleh, banjir bandang menerjang pertama kali Desa Talang Donok Kecamatan Topos sekira pukul 06.45 WIB. Puluhan rumah, di desa tersebut terendam banjir.
Bahkan, di sejumlah titik, ketinggian air lebih dari 150 Cm. Tak hanya rumah yang terendam, hamparan sawah di desa itu juga hancur diterjang banjir. Ditaksir, kerugian mencapai ratusan juta bahkan, miliaran rupiah. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah itu.
Banjir bandang ini juga merusak beberapa jembatan gantung yang membentang di Sungai Ketahun. Kemudian, mobil, sepeda motor dan hewan ternak pun ikut tersapu. Seperti yang terlihat di Tambang Galian C Desa Talang Ratu yang lokasinya persis di sisi Sungai Ketahun. Di mana, satu unit dump truck dan satu unit alat berat terseret arus.
Selang beberapa jam pasca air ‘mengamuk’ di Desa Talang Donok, banjir kiriman dari wilayah Topos mulai menghantam ratusan rumah yang berada di sisi lain Sungai Ketahun. Di antaranya, Desa Talang Leak Kecamatan Bingin Kuning, Desa Ujung Tanjung I, II dan III Kecamatan Lebong Sakti, Desa Garut, Pangkalan dan Talang Bunut Kecamatan Amen. Ketinggian air bervariasi.
Selain merendam rumah, luapan air juga menutupi badan jalan. Akibatnya, arus lalu lintas dari arah Pasar Muara Aman Kecamatan Lebong Utara menuju ke Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan, serta sebaliknya, lumpuh total.
“Banjir di Desa Talang Donok ini terparah selama kurun waktu 20 tahun terakhir. Lebih parah dari banjir Tahun 1995,” ungkap Camat Topos Zerly SH sembari merekam menggunakan Handphone (Hp) terkait kondisi banjir di Desa Talang Donok, Selasa pagi. Zerly mengatakan, ratusan warga Desa Talang Donok telah diungsikan ke tempat yang lebih tinggi yakni Desa Talang Donok I tak lama setelah air mulai meluap.
“Musibah ini tentu terasa sangat berat. Meski demikian, kita masih bersyukur karena tidak ada korban jiwa,” ucapnya. Sementara itu, pada Selasa siang, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Lebong, TNI-Polri, PMI dan unsur-unsur lainnya telah turun untuk membantu mengevakuasi warga dari lokasi banjir di Kecamatan Bingin Kuning, Lebong Sakti dan Amen. Tim BPBD juga mengerahkan perahu karet untuk menolong ibu-ibu dan Lansia.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebong Tomtomi SP saat dikonfirmasi menuturkan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait dampak banjir bandang tersebut.
“Berdasarkan data sementara, setidaknya ada 10 desa yang terdampak banjir ini. Beberapa desa cukup parah, air sampai setinggi pinggang orang dewasa. Menggenangi rumah hingga badan jalan yang mengakibatkan lalu lintas lumpuh,” ungkap Tomtomi.
Baca juga : Empat Posisi Ini Sepi Peminat, Pendaftaran Lelang JPTP Diperpanjang
Upaya tanggap bencana, kata Tomtomi, masih terus dilakukan. Ia juga mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di sepanjang sisi sungai Ketahun untuk tetap waspada. Mengingat, hujan masih sangat mungkin kembali mengguyur dan bisa mengakibatkan debit air di sungai naik lagi.
“Segeralah mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kita sama-sama berdo’a semoga tidak turun hujan lagi dan air tidak meluap kembali,” tandas Tomtomi.(wez)