Ketua KPU Kabupaten Lebong Shalahuddin Al Khidhr SE (kanan, pakai batik) saat memantau seleksi tertulis calon Anggota PPS di SMAN 5 Lebong Atas, Sabtu (7/1/2023)
fokusbengkulu,lebong – Animo masyarakat Lebong untuk bergabung ke dalam badan Ad Hoc Pemilu Tahun 2024 sebagai Panitia Pemungutan Suara (PPS) di tingkat desa/kelurahan terbilang tinggi. Terbukti, jumlah peserta yang mengikuti seleksi tertulis calon PPS dengan sistem Computer Assissted Test (CAT) menembus angka 1316 orang. Sementara, kuota atau jumlah keseluruhan anggota PPS di 104 desa/kelurahan se Kabupaten Lebong yang akan direkrut hanya 312 orang. Artinya, akan ada ribuan peserta yang tersingkir. Wajar jika seleksi tertulis yang berlangsung selama dua hari, mulai Jum’at (6/1/2023) sampai Sabtu (7/1/2023), berlangsung cukup ketat.
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebong Shalahuddin Al Khidhr SE saat dikonfirmasi di sela-sela memantau seleksi PPS di SMA 5 Lebong pada Sabtu (7/1/2023) berujar, jumlah pelamar yang membuat akun di SIAKBA (Sistem Informasi Anggota KPU dan Badan Ad Hoc) mencapai 1500 orang. Sementara, yang menyerahkan berkas sebanyak 1336. Berdasarkan hasil verifikasi administrasi, diketahui ada 20 orang yang Tidak Memenuhi Syarat (TMS).
“Jadi, yang mengikuti seleksi tertulis ini kurang lebih 1316 peserta. Seleksi dilaksanakan di 6 lokasi berbeda dengan sistem CAT dan hasilnya bisa diketahui langsung oleh peserta setelah ujian selesai atau secara realtime,” terang Khidhr.
Dia menjelaskan, hasil tes tertulis nantinya akan di-ranking berdasarkan nilai tertinggi peserta dari masing-masing desa/kelurahan. Jika mengacu pada regulasi, kata Khidhr, jumlah peserta yang akan melaju ke tahap wawancara adalah kuota per desa dikali tiga.
“Karena setiap desa itu dibutuhkan 3 orang PPS, dikali 3, berarti ada 9 peserta. Tapi, kita masih menunggu petunjuk dan arahan dari KPU pusat terkait hal itu,” ungkap Khidhr.
Lebih jauh, Khidhr menerangkan, materi soal tes tertulis yang digelar selama dua hari tersebut terdiri dari Tes Intelegensi Umum (TIU), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dan materi berkenaan kepemiluan. Jumlah soal sebanyak 75 dengan alokasi waktu 90 menit.
“Soal dikirim langsung oleh KPU RI satu jam sebelum sesi tes dimulai. Soal hari ini, berbeda dengan soal peserta yang ikut tes kemarin,” tuturnya. Hasil tes tertulis sendiri, sambung dia, akan diumumkan pada 14 Januari 2023 mendatang. Sebelum itu, KPU akan memberi ruang bagi masyarakat untuk memberikan tanggapan terkait seleksi tertulis itu sendiri.
“Sementara untuk wawancara akan dilaksanakan pada tanggal 15 sampai 17 Januari 2023,” demikian Khidhr. Usai tes sesi pertama pada Sabtu, awak fokusbengkulu.com sempat berbincang dengan beberapa peserta. Mereka mengaku soal tes cukup sulit. Akibatnya, banyak yang mendapat nilai di bawah 100.
“Nilai saya 67. Teman saya nilainya 78. Tertinggi tadi ada yang dapat nilai 90 kalau tidak salah. Tinggal nanti kita lihat masuk ranking atau tidak,” katanya, sembari meminta namanya tidak ditulis.
Diketahui, seleksi tertulis calon anggota PPS ini digelar di enam lokasi. Yakni, SMA 5 Lebong di Desa Sukau Kayo Kecamatan Lebong Atas, SMPN 2 Lebong di Desa Tabeak Blau Kecamatan Lebong Atas, SMKN 1 Lebong di Kelurahan Embong Panjang Kecamatan Lebong Tengah, dan SMPN 12 Lebong di Desa Tangua Kecamatan Uram Jaya.
Berikutnya di SMAN 2 Lebong di Kelurahan Taba Anyar Kecamatan Lebong Selatan dan SMPN 6 Lebong di Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan. Per hari, tes dibagi ke dalam tiga sesi. Masing-masing sesi diikuti 30-40 peserta.(wez)