fokusbengkulu,lebong – Kabupaten Lebong mencatat sejarah baru sejak resmi terbentuk menjadi daerah otonom pada 2003 silam. Di bawah kepemimpinan Bupati Kopli Ansori dan Wabup Drs Fahrurrozi MPd, pertama kalinya petani di Bumi Swarang Patang Stumang sukses panen raya padi musim tanam kedua atau yang populer disebut MT-2 di lahan sawah yang luasnya mencapai ratusan hektar. Luasan tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya, Lebong Selatan, Uram Jaya dan Bingin Kuning.
Sementara, seremonial panen raya dipusatkan di Desa Talang Leak II Kecamatan Bingin Kuning sebagai desa dengan wilayah MT-2 terluas (Mencapai 120 hektar), pada Kamis (20/10/2022).
Panen raya ditandai dengan pemotongan padi oleh Bupati Kopli Ansori didampingi Ketua TP PKK Elvi Sukaisih, Wabup Drs Fahrurrozi MPd, Ketua DPRD Carles Ronsen SSos dan Sekretaris Daerah H Mustarani Abidin SH MSi. Kemudian, ada Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Provinsi Bengkulu Ir Ricky Gunarwan, Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) Kabupaten Lebong Hedi Parindo SE serta beberapa pejabat lainnya.
Saat memberikan sambutan dan arahan, Bupati menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras para petani di Kabupaten Lebong, khususnya yang mengikuti program MT-2 di Desa Talang Leak II, hingga bisa panen raya.
“Ini merupakan buah dari kerja keras para petani, khususnya di Talang Leak II dan pihak pemerintah desa, demi terwujudnya masyarakat yang bahagia dan sejahtera,” ungkap Bupati. Ia mengakui, sejak dimulainya MT-2 hingga bisa menuai hasil, masih ada kendala-kendala yang dihadapi. Namun, berkat tekad dan kemauan yang kuat para petani, serta mendapat dukungan penuh dari Pemkab Lebong melalui Disperkan, hambatan yang ada, utamanya gangguan hama tikus, bisa teratasi.
“Kendala-kendala tentu masih ada, meskipun tidak begitu signifikan. Ini bisa kita atasi bersama. Sejak awal saya memang telah menginstruksikan kepada Disperkan agar intens ke lapangan. Jangan sampai kendala yang dihadapi petani lambat mendapat penanganan,” ujar Bupati.
Terkait dengan adanya dukungan Pemerintah Desa Talang Leak II yang mengalokasikan 20 % Dana Desa (DD) untuk menyukseskan program MT-2, Bupati juga menyampaikan apresiasi. Ia berharap agar langkah itu bisa diikuti oleh desa-desa lainnya sehingga partisipasi masyarakat dalam program unggulan tersebut bisa terus meningkat.
“Karena ini manfaatnya bisa dirasakan langsung oleh masyarakat. Untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas TPHP Provinsi Bengkulu Ir Ricky Gunarwan mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh terhadap langkah Pemkab Lebong dalam meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dari 100 menjadi 200. Wujudnya, kata Ricky, berupa perbaikan dan pembangunan irigasi, pengadaan pupuk, Alat Mesin Pertanian (Alsintan), dan bantuan racun untuk pengendalian hama.
“Termasuk juga bimbingan langsung kepada petani dari POPT kita di sini dalam rangka meningkatkan indeks pertanaman. Termasuk, pemberantasan hama tikus yang menjadi momok bagi petani,” ucapnya.
Di kesempatan yang sama, Plt Kepala Disperkan Kabupaten Lebong Hedi Parindo SE menjelaskan, luas areal persawahan di Kabupaten Lebong yang telah digarap pada musim tanam kedua tahun 2022 mencapai 228 hektar. Ini mengalami peningkatan sebesar 400 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sedangkan pada tahun 2021 lalu, Hedi berujar, luas lahan MT-2 hanya 55 hektar yang berlokasi di Desa Kota Baru Kecamatan Uram Jaya.
“Harapan kita di tahun 2023, ini menjadi ribuan hektar,” tandas Hedi. Pantauan di lapangan, dalam kegiatan tersebut juga diserahkan piagam penghargaan kepada pihak-pihak yang telah ikut mengambil peran dalam menyukseskan program MT-2. Lalu, ada juga penyerahan bantuan handsprayer (alat penyemprotan) kepada Kelompok Tani (Poktan), bantuan pestisida hingga bantuan kursi roda untuk Lansia.(wez)
Baca juga : Petani Nangai Tayau Buktikan Bisa Panen MT-2, Meski Luas Lahan yang Digarap Hanya Segini
Bupati Musnahkan 120.162 Ekor Tikus, Hasil Gropyokan Selama 4 Bulan