fokusbengkulu,lebong – Antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Amen yang berlangsung sejak beberapa bulan terakhir, menjadi perhatian serius Pemkab Lebong. Agar permasalahan yang kerap dikeluhkan masyarakat itu bisa terpecahkan, Pemkab Lebong bersama unsur FKPD (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) mengundang pihak SPBU Amen untuk membahasnya dalam rapat. Diketahui, rapat digelar di gedung Graha Bina Praja Setda pada Kamis (15/9/2022) dan dipimpin langsung Bupati Kopli Ansori.
Usai pertemuan itu, pihak SPBU Amen mengklaim telah melakukan langkah konkret untuk memangkas antrean. Menurut Pengawas SPBU Amen, Candra, pihaknya menambah dua nozzle pertalite. Sebelumnya, nozzle untuk pengisian BBM bersubsidi tersebut hanya 4. Kini, ada 6.
“Tanki pertamax, kita ganti pertalite. Jadi, dua nozzle untuk pertamax, digunakan untuk mengisi pertalite. Kita juga sudah melapor ke Pertamina. Jadi, total ada enam nozzle pertalite sekarang. Sembari menunggu alat yang baru, khusus untuk pertlite nanti sampai. Mudah-mudahan, ini bisa mengurangi antrean,” ungkap pria yang akrab disapa Cen itu saat dikonfirmasi Jum’at (16/9/2022).
Kemudian, lanjut Cen, penertiban dengan cara mencatat Nomor Polisi (Nopol) kendaraan roda empat yang mengisi pertalite masih terus diberlakukan. Tak hanya sebatas itu, pihaknya juga mencatat ciri-ciri kendaraan. Disinggung terkait indikasi ada oknum yang diduga mengganti plat untuk mengecoh petugas SPBU sehingga bisa mengisi pertalite berkali-kali, Cen yakin bahwa hal tersebut kecil kemungkinan terjadi.
Terlebih, ujar dia, pembelian BBM melalui aplikasi MyPertamina saat ini sudah diberlakukan. Masing-masing pemilik mobil punya akun MyPertamina tersendiri. Jumlah pertalite yang bisa dibeli pun terbatas. Maksimal 200 liter per bulan. Kata Cen, jika kuota tersebut telah terpakai seluruhnya, maka si pemilik kendaraan tidak lagi bisa mengisi pertalite.
“Sekarang, untuk Angdes yang sudah daftar MyPertamina, jumlahnya cukup banyak. Hampir ratusan. Mobil pribadi juga banyak sudah daftar. Memang iya..kemungkinan kecurangan itu masih tetap ada..Tapi, kami berusaha semaksimal mungkin agar tidak terjadi,” ungkapnya.
Baca juga : Mulyadi Kahar Ingatkan Petugas SPBU Jangan ‘Main Mata’ dengan Pembeli
Dia juga meminta pengendara lain pro aktif memantau. Jika ada mobil yang mengantre lebih dari satu kali, agar memberi tahu petugas SPBU.
“Kalau ada yang melapor, ada mobil yang mengantre lebih dari satu kali dan lepas dari pantauan kita. Akan langsung kita tertibkan. Kita minta keluar dari antrean,” tandasnya.
Baca juga : Antrean di SPBU Mengular, Harga Eceran Pertalite Tembus Rp 12 Ribu per Liter
Curhat Pedagang Soal Antrean Panjang di SPBU : Kami Merugi
Sebelumnya, saat memimpin rapat yang juga dihadiri Kajari Arief Indra Kusuma Adhi SH MHum, Wakapolres Kompol Tatar Insan SH, dan Pabung Mayor Inf L Damanik, Bupati Kopli Ansori meminta pihak SPBU Amen segera mengambil langkah yang tepat untuk mengurangi antrean.
“Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya antrean. Kita harus cepat mencarikan solusi atas permasalahan ini,” sampai Bupati seperti dikutip dari akun resmi Dinas Kominfo-SP Lebong.(wez)