Bupati Kopli Ansori (tengah) saat berbincang dengan salah seorang warga serta beberapa pejabat OPD di hari pertama ngantor di Kantor Camat Lebong Sakti, Senin (10/1/2022)
fokusbengkulu,lebong – Bupati Lebong Kopli Ansori memang beda. Politisi partai berlambang matahari (PAN) itu kerap mengambil langkah yang tidak biasa agar roda pemerintahan yang ia pimpin bisa berjalan maksimal. Jika di awal kepemimpinannya bersama Wabup Drs Fahrurrozi MPd tahun 2021 lalu, Bupati sengaja mendatangi satu per satu OPD untuk mendengarkan pemaparan Renstra (Recana Strategis). Kemudian, di beberapa kesempatan, Bupati juga tampak tak segan turun ke sawah dan berinteraksi langsung dengan petani.
Di awal tahun 2022 ini, ia kembali membuat gebrakan. Orang nomor satu di Kabupaten Lebong tersebut memilih ngantor di kecamatan demi menyerap aspirasi warga. Ia juga ingin memastikan pelayanan kepada masyarakat mulai dari tingkat kecamatan hingga desa berjalan maksimal. Aktivitas ini dimulai sejak Senin (10/1/2022). Bukan untuk satu atau dua hari. Tapi, rencananya hingga enam bulan ke depan.
Tempat yang dipilih adalah kantor Camat Lebong Sakti di Desa Muning Agung. Bukan tanpa alasan. Lokasi gedung kantor yang belum berusia 10 tahun itu berada di tengah wilayah Kabupaten Lebong. Kemudian, dekat dengan RSUD, Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.
“Hari ini saya mulai berkantor di Kantor Camat Lebong Sakti, segala urusan pemerintahan tetap berjalan seperti biasa,” ungkap Bupati termuda se Provinsi Bengkulu tersebut, Senin (10/1/2021) siang. Bupati tidak menampik, salah satu tujuannya berkantor di kecamatan adalah agar bisa lebih dekat dengan segenap lapisan masyarakat. Setiap aspirasi, masukan, keluhan hingga permasalahan yang dihadapi oleh warga Lebong yang mayoritas petani, akan ia respons dengan cepat.
“Kita ingin melihat langsung kinerja pemerintahan kita di lapangan, pendekatan dengan masyarakat dan melihat langsung pelayanan masyarakat,” kata Bupati. Ia juga akan berkeliling ke kantor desa dalam rangka melihat langsung pelayanan publik tingkat desa.
“Jika tidak ada agenda urgent di Pemda, saya akan lebih banyak di kantor camat dan kantor desa,” tandasnya.(red)