fokusbengkulu,lebong – Peresmian Desa Sebelat Ulu Kecamatan Pinang Belapis menjadi desa wisata dan desa pramuka oleh Bupati Lebong Kopli Ansori didampingi Wabup Drs Fahrurrozi MPd dan Ketua DPRD Carles Ronsen SSos pada Kamis (28/10/2021), menyisakan cerita manis bagi masyarakat yang tinggal di kawasan penyanggah (Buffer Zone) TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat) tersebut.
Bagaimana tidak, di hari bersejarah itu, Bupati tak hanya menandatangani prasasti patung Rahmad Sentosa Abadi (Si perintis sekaligus kades definitif pertama Sebelat Ulu tahun 1982) sebagai tanda resminya Sebelat Ulu menjadi desa wisata dan desa pramuka.
Bupati juga mengikuti serangkaian acara penting lainnya. Jurnalis fokusbengkulu.com berkesempatan melihat setiap prosesi yang digelar. Bagaimana jalannya kegiatan orang nomor satu di Bumi Swarang Patang Stumang di desa yang punya landscape memukau tersebut, berikut laporannya.
Emzon N, Pinang Belapis
Tak kurang dari belasan mobil dinas (mobnas) yang terdiri dari mobnas Bupati, Wabup, Ketua DPRD, Kajari, Sekda hingga para kepala OPD meluncur perlahan tapi pasti dari kompleks perkantoran Bupati di jalan dua jalur Tubei, menuju ke Sebelat Ulu yang merupakan salah satu desa terjauh yang berjarak sekitar 30 kilometer dari ibu kota kabupaten pada Kamis pagi sekira pukul 08.50 WIB.
Butuh waktu setidaknya satu jam untuk bisa sampai ke lokasi. Maklum saja, beberapa kilometer jalan provinsi yang merupakan akses menuju ke desa itu kondisinya masih mengkhawatirkan. Jika tak mau disebut jelek.
Tiba di Desa Sebelat Ulu sekira pukul 10.15 WIB WIB, Bupati beserta rombongan langsung menuju ke lapangan sport center yang berjarak hanya beberapa puluh meter dari sisi Sungai Sebelat untuk melaksanakan upacara memperingati Sumpah Pemuda ke-93. Bupati sendiri didaulat menjadi Inspektur Upacara (Irup) dalam kegiatan sakral yang dimotori oleh Gerakan Pramuka Kwarcab 0708 Lebong itu.
Selanjutnya, Bupati dan Wabup menggelar aksi peduli lingkungan dengan menanam pohon di sisi Sungai Sebelat. Disusul dengan agenda inti yakni peresmian Sebelat Ulu menjadi desa wisata dan desa pramuka. Sebelum duduk di tenda yang telah disiapkan panitia, Bupati dan rombongan disambut dengan tarian adat dan atraksi Silek Jang (Bela diri khas Rejang).
Ada yang tak biasa di sela-sela kegiatan peresmian tersebut. Apa itu ? Bupati beserta seluruh hadirin disuguhkan aksi memukau seorang pelukis atas nama Sony Yuwono, peraih rekor MURI atas karyanya melukis gambar Sukarno terbesar dan terpanjang.
Pelukis berambut gondrong tersebut menggoyangkan kuas di atas kanvas seukuran kurang lebih 90 Cm x 60 Cm dengan mata tertutup. Hasilnya adalah gambar wajah harimau. Di bawah gambar itu, ia tulis ‘Puyang Imeu’ (Bahasa Rejang : Leluhur Harimau [Dipercaya sebagai penjaga warga Sebelat Ulu]).
Aksi tersebut tak ayal mengundang decak kagum. Bupati Kopli yang juga tampak terkesima dengan kemampuan dan hasil lukisan dari Sony Yuwono, kemudian meminta izin kepada si pelukis untuk ‘melelang’ lukisan tersebut.
Hasilnya, lukisan terjual seharga Rp 25.700.000. Nilai yang lumayan besar tersebut merupakan sumbangan dari Bupati sendiri dan para kepala OPD. Tertinggi adalah dari Sekda H Mustarani Abidin SH M.Si senilai Rp 6 juta. Sementara dari kepala OPD bervariasi, mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta.
Kemudian, Bupati menginstruksikan kepada Kades Sebelat Ulu Achmad Bukhari agar uang itu nantinya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan.
“Nanti silakan kades dan BPD untuk menyepakati, apa yang ingin dibangun dari uang hasil lelang lukisan itu. Yang terpenting adalah, harus ada dampak positif bagi masyarakat,” kata Bupati. Sementara, terkait telah diresmikannya Sebelat Ulu menjadi desa wisata, Bupati berujar, Pemkab Lebong akan terus mensupport pengembangannya ke depan.
Sehingga, diharapkan Sebelat Ulu sebagai destinasi wisata minat khusus bisa dikenal secara nasional. Bahkan, hingga internasional. Salah satu langkah strategis yang akan diambil oleh Pemkab Lebong, kata Bupati, adalah dengan menggandeng provider telekomunikasi, agar permasalahan blank spot bisa teratasi.
“Kita sudah bicarakan ini dengan pihak provider. Mudah-mudahan secepatnya bisa dibangun menara BTS di Kecamatan Pinang Belapis ini,” tutur Bupati. Sementara itu, Ketua Asidewi (Asosiasi Desa Wisata Indonesia) Provinsi Bengkulu Suimi Fales mengatakan, Asidewi juga akan terus mendampingi pihak pemerintah desa agar Sebelat Ulu bisa terus berkembang menjadi desa wisata primadona di Provinsi Bengkulu.
“Kolaborasi antara Pemkab Lebong, Asidewi dan pihak pemerintah desa akan terus kita perkuat ke depan agar Desa Wisata Sebelat Ulu semakin maju,” ungkapnya. Di kesempatan yang sama, Kades Sebelat Ulu Achmad Bukhari menyampaikan, pihaknya telah menggelontorkan dana ratusan juta bersumber dari DD/ADD untuk menjadikan Sebelat Ulu sebagai role model desa wisata.
“Tentunya, dukungan dari Pak Bupati dan Wakil Bupati, DPRD serta Asidewi akan sangat kami butuhkan. Tak hanya sebatas peresmian ini saja, tetapi juga berlanjut ke tahun berikutnya,” sebut Bukhari.
Sebelum meninggalkan Desa Sebelat Ulu yang kini sudah jauh lebih maju, Bupati menyempatkan diri menyambangi tenda tempat para UMKM menjajakan produk asli Lebong. Bupati juga merogoh beberapa lembar uang pecahan Rp 100 ribu, lalu memborong produk-produk tersebut. Sejurus kemudian, di bawah guyuran hujan, Bupati yang energik itu pamitan.
Pantauan di lapangan, acara launching ini juga dihadiri oleh Sekda Provinsi Bengkulu Hamka Sabri dan Rektor Universitas Hazairin Bengkulu Dr Ir Yulfiperius. Hadir pula Kajari Arief Indra Kusuma Adhi SH MHum, Kapolsek Lebong Utara AKP L Naibaho SH serta segenap pejabat eselon di lingkup Pemkab Lebong. (***)