Wabup Drs Fahrurrozi saat meninjau posko penyekatan di Desa Bioa Sengok
fokusbengkulu,lebong – Satgas Covid-19 Kabupaten Lebong mulai mengaktifkan posko penyekatan di dua pintu masuk Lebong terhitung sejak Rabu (21/7/2021). Posko didirikan di Desa Bioa Sengok Kecamatan Rimbo Pengadang yang berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong dan di Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas yang merupakan jalur masuk Lebong dari Bengkulu Utara.
Hari pertama pemberlakuan penyekatan di posko Desa Bioa Sengok menyuguhkan tantangan tersendiri bagi petugas gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, Dinkes, Bidang Perhubungan Dinas PUPRP, Satpol PP, Tagana dan pemerintah kecamatan. Banyaknya kendaraan yang menuju ke Kabupaten Lebong membuat petugas terpaksa bekerja ekstra. Rupanya, tidak semua pengendara yang diminta berhenti, patuh. Ada juga yang membandel.
Seperti seorang pemuda yang mengemudikan mobil jenis Suzuki Carry warna hitam Nopol BD 9916 H. Dia sempat mencoba menerobos dan menolak untuk dites swab antigen. Beruntung, petugas gabungan sigap. Setelah sempat bersitegang, dan seorang polisi meminta turun dari mobil dengan nada tinggi.
Barulah pria tersebut bersedia turun dan selanjutnya ikut mengantre untuk mengikuti tes rapid antigen. Tak hanya itu, seorang pengendara sepeda motor yang tercatat bernama Harjoni (46) warga Desa Sukarami Kabupaten Rejang Lebong justru berhasil mengelabui petugas.
Saat diminta putar balik setelah diketahui hasil swab antigennya positif, dia berpura-pura mengiyakan. Setelah menyalakan motor, bukannya putar balik. Pria yang sempat mengaku ke petugas bahwa dia ingin mengantarkan keperluan anggota keluarganya ke Lebong itu justru memacu motornya ke arah Rimbo Pengadang.
“Saya sempat koordinasikan dengan Kapolsek Rimbo Pengadang agar dicegat di simpang Topos. Tapi, saya kurang tahu, apakah orang itu berhasil dikejar atau tidak,” ungkap Kabid Perhubungan Dinas PUPRP Kabupaten Lebong Amiruddin Iskandar saat dibincangi di lokasi.
Sementara, data diperoleh, di hari pertama posko di Desa Bioa Sengok aktif, diketahui hingga pukul 18.00 WIB, ada sebanyak 304 orang yang diuji swab antigen secara gratis. Hasilnya, terdapat 9 orang yang positif Covid-19. Terdiri dari 3 warga Kecamatan Topos dan 6 dari luar daerah. Salah satunya adalah warga Rejang Lebong yang mengelabui petugas itu tadi.
Terhadap warga Lebong yang positif, mereka dijemput ke posko selanjutnya dikawal oleh tim Satgas Covid-19 ke rumah masing-masing. Petugas yang menjemput membawa ambulans dan memakai APD (Alat Pelindung Diri) lengkap.
Berkenaan dengan adanya tiga orang warga Topos yang positif, Camat Topos Hartoni saat dikonfirmasi ketika datang menjemput warganya mengatakan, ia akan berkoordinasi dengan satgas di desa tempat ketiga orang itu tinggal, untuk memastikan bahwa mereka isolasi mandiri.
“Nanti, terkait adanya bantuan dari Pemkab Lebong berupa Jadup. Itu akan kita koordinasikan lagi dengan satgas kabupaten,” kata Hartoni.
Puluhan Orang Mengantre
Pantauan di lapangan, banyaknya orang yang masuk melalui jalur Curup – Muara Aman memicu terjadinya antrean untuk uji swab antigen di Posko Bioa Sengok. Jumlah yang mengantre pun kadang mencapai puluhan orang. Ini tidak terlepas dari minimnya petugas kesehatan, yang hanya dua orang. Terdiri dari satu orang analis dan satu orang perawat/bidan (per shift).
“Silakan antre dulu pak. Dimohon tertib dan tetap menjaga jarak,” kata Kapolsek Rimbo Pengadang Ipda Hasan Basri yang tampak terlihat ikut mengatur agar SOP (Standar Operasional Prosedur) penyekatan berjalan dengan baik.
Wabup Cek Posko
Sekitar pukul 11.20 WIB, Wakil Bupati (Wabup) Lebong Drs Fahrurrozi MPd tiba di posko Desa Bioa Sengok. Wabup kemudian tampak berkoordinasi dengan kepolisian, TNI dan petugas lainnya di posko. Kemudian, ia melihat proses uji swab antigen sembari memberikan semangat kepada petugas.
“Tetap semangat ya Pak..Bu…layani masyarakat dengan hati,” kata Wabup. Saat dikonfirmasi terkait masih minimnya personel, utamanya tenaga kesehatan, Wabup mengatakan, sejak awal Satgas Covid-19 memang hanya merekrut delapan orang analis dan delapan orang perawat/bidan.
“Untuk sementara waktu, itulah yang kita tugaskan. Mungkin, sesuai dengan temuan hari ini. Mengingat banyaknya masyarakat masuk ke Lebong, ini akan kita sampaikan ke pihak kesehatan, apakah ada tambahan atau seperti apa nanti teknisnya,” sampai Wabup.
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada petugas gabungan yang sudah bekerja di posko demi keselamatan bersama.
“Tugas ini adalah tugas yang sangat mulia. Semoga Lebong bisa kembali ke zona hijau,” tukasnya. (wez)