fokusbengkulu,lebong – Perlahan tapi pasti, Pemkab Lebong di bawah kepemimpinan Bupati Kopli Ansori dan Wabup Drs Fahrurrozi M.Pd secara bertahap merealisasikan program-program untuk meningkatkan produksi pertanian, sesuai dengan visi dan misi yang mereka usung. Setelah sebelumnya, pada akhir Juni 2021, dimulai musim tanam kedua. Pengendalian hama tikus juga sudah berjalan.
Untuk membasmi hama yang menjadi momok bagi petani padi tersebut, Pemkab Lebong menggelontorkan Rp 700 juta. Setiap ekor tikus dihargai Rp 3.000.
“Saya mengajak seluruh masyarakat, tidak hanya di kawasan yang sudah turun tanam kedua. Tapi, seluruh wilayah Lebong untuk berburu hama tikus ini. Silakan masing-masing kades berkoordinasi dengan Dinas Pertanian terkait teknisnya,” sampai Bupati, Rabu (7/7/2021).
Bupati mengatakan, dengan anggaran yang mencapai lebih dari setengah miliar tersebut, Pemkab Lebong menargetkan sebanyak 190 ribu ekor tikus diberantas.
“Ini sudah berjalan. Dan Alhamdulillah, antusias masyarakat sangat tinggi. Seperti di Kecamatan Uram Jaya, sehabis maghrib, banyak sekali warga yang turun berburu tikus,” tuturnya.
Dia berujar, langkah pembasmian hama untuk menyukseskan tanam dua kali setahun ini tidak hanya dilaksanakan di tahun 2021. Melainkan, berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Sebab, selain bisa menekan laju perkembangbiakan tikus yang menjadi musuh utama petani, juga bisa membantu perekonomian warga.
Bupati mencotohkan, jika dalam satu malam, satu orang berhasil memburu 30 ekor, maka sudah mendapatkan Rp 90 ribu.
“Jadi dampak positifnya terasa. Ini akan menjadi rutinitas setiap tahun. Karena mayoritas masyarakat Lebong adalah petani. Kita punya lebih dari 10 ribu hektar lebih hamparan sawah. Terluas nomor dua di Provinsi Bengkulu,” urainya. Tak hanya membeli ekor tikus dari petani, tambah Bupati, Pemkab Lebong juga menyalurkan bantuan pestisida dan Tiran.
“Intinya, kita dari pemerintah daerah berusaha semaksimal mungkin agar kesejahteraan petani terwujud,” Bupati mengakhiri. (wez)