fokusbengkulu,rejanglebong – Pemkab Rejang Lebong bersama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) berkomitmen untuk terus meningkatkan derajat kesehatan ibu, anak dan lansia di Bumi Pat Petulai. Ini merupakan salah satu upaya menuju Rejang Lebong yang Bercahaya (Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya untuk Sejahtera dan Maju Bersama) sebagaimana visi dan misi Bupati Drs Syamsul Effendi MM bersama Wabup Hendra Wahyudiansyah SH.
Untuk mewujudkannya, tentu bidan menjadi ujung tombak atau garda terdepan di lapangan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.
“Harapan kita tentunya, Ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas, bayi baru lahir, Balita sampai lansia harus lebih banyak lagi mendapatkan pelayanan yang optimal,” kata Ketua TP PKK Kabupaten Rejang Lebong Hartini Syamsul Effendi saat menghadiri acara peringatan hari jadi IBI ke 70 bertempat di ruang pola Pemkab Rejang Lebong, Kamis (17/6/2021).
Bertepatan dengan HUT IBI yang mengusung tema ‘Optimalisasi Peran Bidan Pada Pelayanan KIA-KB dan Kesehatan Reproduksi Perempuan Dalam Mendukung Penguatan Pelayanan Primer’ tersebut, Hartini juga mendorong agar seluruh bidan di Rejang Lebong untuk giat menimba ilmu di bidang kesehatan. Dengan begitu, ke depan diharapkan semakin kompetitif dan bisa memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
“Baik itu kesehatan ibu dan anak, KB, lansia dan pelayanan lainnya,” ujar dia. TP PKK sendiri, tambah Hartini, akan terus meningkatkan sinergitas dengan IBI Kabupaten Rejang Lebong sebagai sesama organisasi perempuan.
“Contohnya, kalau kita melaksanakan kegiatan bakti sosial, IBI ini adalah ujung tombaknya. Selamat Ulang Tahun untuk IBI, semoga sukses selalu dan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” demikian Hartini.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Rejang Lebong RA Denni SH MM yang menghadiri acara tersebut berujar, kehadiran IBI diharapkan bisa membantu pemerintah daerah dalam hal pelayanan kesehatan terhadap ibu dan anak di tingkat desa.
“Desa minimal harus ada satu desa satu bidan lah. Supaya nanti, kita bisa betul-betul memantau. Artinya, bisa mengayomi masyarakat kita yang dalam kondisi hamil agar bisa cek kesehatan di tingkat bidan saja,” kata ASN tertinggi di jajaran Pemkab Rejang Lebong itu.
Dia menilai, dengan adanya bidan di setiap desa, maka ibu hamil dan balita, termasuk lansia akan mendapatkan pelayanan cepat, ekonomis dan lebih aman.
“Bidan harus profesional dalam melayani masyarakat kita,” ungkapnya. Senada dengan Sekda, Ketua IBI Rejang Lebong Martawati SST menekankan bahwa seluruh bidan di Rejang Lebong harus memberikan pelayanan yang optimal. Terutama mereka yang bertugas di desa-desa terpencil.
“Kalau sekarang, memang belum setiap desa ada bidan. Apa lagi di daerah seperti di Kota Padang. Kami meminta agar anggota kami siap ditempatkan di sana,” kata Martawati. Selain itu, lanjut dia, bidan diharapkan memiliki tempat praktik yang memenuhi standar. Sehingga, bisa membantu persalinan dengan baik.
“Kalau pun dilakukan rujukan, tidak terlambat. Jadi, tidak menambah angka kematian ibu dan bayi,” tuturnya. Diketahui, peringatan hari jadi IBI yang dikemas dalam seminar sehari tentang Tata Laksana Kehamilan, Persalinan dan Nifas di Era Adaptasi Kebiasaan Baru ini diikuti oleh ratusan bidan se Kabupaten Rejang Lebong, baik yang berstatus PNS maupun Non PNS.(red)