Bupati Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi MM (kanan) dan kepala Kantor BI Provinsi Bengkulu Joni Marsius (kiri)
fokusbengkulu,rejanglebong – Bank Indonesia (BI) mendorong Pemkab Rejang Lebong memberlakukan sistem pembayaran non tunai dalam setiap transaksi keuangan. Baik itu untuk belanja pegawai, belanja barang, hingga ke penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ini sebagai wujud digitalisasi agar pengelolaan keuangan efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.
Demikian disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Joni Marsius usai acara Pelatihan Guru Kebanksentralan, Ciri-ciri Keaslian Uang Rupiah dan Sistem Pembayaran Non Tunai di Ball Room Meeting Hotel Golden Rich 88, Selasa (8/6/2021).
“Kita mau mengajak Pak Bupati, agar Pemda Rejang Lebong mendigitalisasi pengeluaran dan penerimaannya. Seperti gaji ASN, termasuk retribusi yang merupakan salah satu bentuk penerimaan,” sampai Joni Marsius saat dikonfirmasi sejumlah awak media.
Menurutnya, dengan pemberlakuan digitalisasi, transaksi akan semakin mudah, praktis dan minim risiko. Di saat yang sama juga bisa meningkatkan penerimaan pemerintah daerah hingga 17 persen.
“Ini berdasarkan penelitian. Jadi, penerimaan akan bertambah. Kenapa, karena kemungkinan bocornya kecil. Contoh saja, retribusi masuk tempat wisata menggunakan uang digital. Seperti Gopay, Linkaja. Nah, itu akan lebih kredibel,” tambah Joni.
Langkah digitalisasi itu sendiri, lanjut dia, juga sebagai amanat dari Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 3 tahun 2021 tentang Satuan Tugas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (Satgas P2DD).
Selanjutnya di tingkat daerah akan dibentuk Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) baik untuk tingkat provinsi, kabupaten maupun kota yang diketuai oleh kepala daerah.
“Nah, di Rejang Lebong inikan belum ada (TP2DD). Kita akan fasilitasi Pemkab Rejang Lebong agar cepat menyusun langkah menuju ke arah itu,” tandasnya. Sementara itu, Bupati Rejang Lebong Drs Syamsul Effendi MM yang hadir dalam kegiatan tersebut mengatakan, pihaknya siap memberlakukan digitalisasi keuangan daerah.
“Artinya apa, dengan digitalisasi ini tentu transaksi keuangan jadi mudah. Tetapi, tidak dimudah-mudahkan. Kita siap menjalankan sesuai dengan regulasi yang ada,” kata Bupati.
Diketahui, kegiatan tersebut terselenggara berkat kerjasama antara Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Rejang Lebong.
Selain berkenaan dengan transaksi non tunai, Bank Indonesia juga ingin mempersiapkan para guru sebagai agen informasi tentang peran dan fungsi Bank Indonesia serta ciri-ciri uang rupiah yang asli kepada siswa/i di sekolah. Tampak hadir Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Rejang Lebong Khirdes Lapendo Pasju SSTP M.Si, para guru dan undangan lainnya. (red)