Bupati Lebong Kopli Ansori saat audiensi dengan Kementan RI
fokusbengkulu,lebong – Bupati Kopli Ansori memang baru beberapa bulan dipercaya menahkodai Kabupaten Lebong. Meski kepemimpinannya baru seumur jagung. Namun, bukan sekali dua Kopli membuktikan kegigihan serta komitmennya bersama dengan Wabup Drs Fahrurrozi M.Pd dalam membangun Bumi Swarang Patang Stumang.
Teranyar, di minggu keempat bulan Mei ini, Bupati termuda se Provinsi Bengkulu tersebut kembali menginjakkan kaki di Ibu Kota untuk berkunjung ke sejumlah kementerian. Ada tiga kementerian yang ia datangi selama kurang lebih sepekan berada di Jakarta. Yakni, Kementerian Pertanian (Kementan), Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Tujuannya tak lain agar pemerintah pusat memberikan perhatian lebih ke Kabupaten Lebong. Baik itu dalam hal kucuran anggaran maupun bantuan. Kopli juga ingin agar program Pemkab Lebong dan pemerintah pusat memiliki keselarasan.
“Komunikasi intens dengan Pemerintah Pusat akan terus kita bangun. Sebab, untuk mengatasi keterbatasan yang kita miliki, terutama dalam hal anggaran. Kita tidak bisa hanya berdiam diri di Lebong,” ungkap Kopli, Kamis (27/05/2021).
Data diperoleh, saat datang ke Kementan, Kopli bersama dengan beberapa pejabat eselon dari OPD teknis diterima oleh Wakil Menteri (Wamen) Pertanian Harvick Hasnul Qolbi. Pembahasan yang dilakukan berkenaan dengan program-program di sektor pertanian yang akan digeber oleh Pemkab Lebong. Harapannya, agar bisa mendapatkan dukungan penuh dari Kementan.
“Tentunya kepada Pak Wamen Pertanian kita berharap dukungan DAK pusat dalam merealisasikan program-program kita. Terutama dalam upaya meningkatkan produksi pertanian,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, ada 10 poin yang dibahas. Pertama, upaya menumbuhkan minat kalangan millenial untuk menjadi petani. Kedua, segera menindaklanjuti jenis kebutuhan infrastruktur kepada Dirjen (Direktur Jenderal) terkait di Kementan. Ketiga, agar Kementan mengakomodir kegiatan di sektor pertanian melalui DAK bidang pertanian.
Keempat, mendorong terciptanya food estate di Kabupaten Lebong, sebagai salah satu penggerak ekonomi berskala ekspor. Kemudian, kelima, menumbuhkan Indeks Pertanaman (IP) dan pembasmian hama tikus. Ini menjadi fokus dalam upaya meningkatkan produksi pertanian dan akan ditindaklanjuti kepada dirjen terkait dan juga BPTP Perwakilan Provinsi Bengkulu.
Keenam, study ke daerah yang telah merealisasikan food estate. Ketujuh, terkait produk beras premium yang sejauh ini belum dimiliki oleh Kabupaten Lebong. Kementan diharapkan dapat membina dan memberi bantuan RMU berteknologi tinggi, sehingga bisa menghasilkan produk beras premium.
Kedelapan, mengembangkan dan menindaklanjuti program social forestry berupa pengembangan pisang. Kesembilan, mengembangkan produk hortikultura unggulan di Kabupaten Lebong. Yakni, jeruk dan manggis sehingga memiliki produk turunan dan pasar yang lebih luas.
Kesepuluh, berkenaan dengan upaya meningkatkan produk perkebunan seperti kopi dan gula aren di Kabupaten Lebong. Termasuk, pengolahan produk turunan dari komoditas tersebut sehingga memiliki nilai jual yang tinggi.
Sementara kunjungan ke Kementerian PUPR sendiri, merupakan tindak lanjut dari kunjungan sebelumnya. Ini untuk memastikan agar DAK (Dana Alokasi Khusus) yang dikucurkan ke Lebong terus meningkat.
“Intinya kita berharap kucuran DAK infrastruktur ke Kabupaten Lebong, bisa jauh lebih tinggi dari tahun sebelumnya agar pembangunan semakin optimal,” sampai Kopli.
Sementara di Kemendagri, Kopli bertemu dengan staf khusus Mendagri yaitu Sang Made Mahendra Jaya. Dalam kesempatan itu, dia menyampaikan permasalahan tapal batas yang sangat merugikan Pemkab Lebong pasca terbitnya Permendagri Nomor 20 Tahun 2015 tentang Batas Daerah Kabupaten Lebong dengan Kabupaten Bengkulu Utara.
“Dengan pertemuan itu diharapkan adanya revisi Permendagri tentang tapal batas yang ditindaklanjuti oleh Pemprov dan Kemendagri,” demikian Kopli. (red)