fokusbengkulu,padang – Media massa, khususnya media digital atau siber berperan penting dalam mengedukasi masyarakat tentang arti vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu solusi keluar dari pandemi.
Ini disampaikan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joynaldi, saat membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Sumbar yang pertama, di Marapi Room, Hotel Daima, Padang, Sabtu (7/3/2021).
Menurut Audy, vaksin merupakan langkah konkret dari pemerintah agar masyarakat bisa kembali bergerak dan pada akhirnya akan berdampak positif terhadap pemulihan ekonomi.
Dia tidak menampik, wabah Covid-19 berdampak pada semua aspek kehidupan. Pembangunan menjadi terhambat karena adanya refocusing dan realokasi.
Oleh karena itu, peran media sangat diperlukan untuk memberikan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksinasi.
“Melalui jaringan pemberitaan JMSI Sumbar ini saya berharap agar memberikan fungsi-fungsi pemberitaan dan fungsi-fungsi wacana publik yang mencerahkan masyarakat dan membantu bangsa ini keluar dari krisis,” tutur Audy yang baru saja menjabat Wakil Gubernur Sumbar itu.
Konsolidasi Program JMSI
Dalam sambutan sebelumnya, Sekjen JMSI Mahmud Marhaba mengungkapkan bahwa Rakerda digelar bertujuan untuk mengkonsolidasikan program kerja JMSI termasuk mempersiapkan JMSI menjadi konstituen Dewan Pers melalui verfikasi faktual di daerah.
Kehadiran JMSI di 29 provinsi di Indonesia dengan 500 lebih perusahan pers sebagai anggotanya diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi pers tanah air.
“Sumbar adalah daerah yang ketujuh untuk verifikasi faktual di Dewan Pers, minimal terdapat 10 pengurus pers di daerah sebagai persyaratan batas minimum keanggotaan,” katanya
JMSI, tambah Mahmud, memang masih sangat muda. Dideklarasikan pertama kali pada 8 Februari 2020 lalu bersamaan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN).
Meski baru seumur jagung, tak lantas membuat JMSI lamban untuk menjadi konstituen Dewan Pers.
“JMSI tercepat mendaftar di Dewan Pers. Ini penting untuk menjaga marwah pers dari media abal-abal dan jurnalis yang tidak kompeten,” jelas Mahmud.
Sementara itu, Ketua JMSI Sumbar, Syahrial Aziz, mengimbau pada pemilik media siber yang bergabung di JMSI agar bisa mentaati kode etik jurnalistik dan pedoman pemberitaan media siber.
“Meskipun kondisi pandemi ini sektor ekonomi anjlok, jangan sampai idealisme kita tergadai, kita harus tetap taat pada kode etik jurnalistik,” tegasnya.
Rakerda JMSI Sumbar I itu juga dilakukan untuk menghadapi verifikasi faktual yang akan dilaksanakan oleh Dewan Pers pada Minggu 7 Maret 2021.
Turut hadir dalam Rakerda, Ketua Bidang Hukum dan Advokasi JMSI Pusat Novermal, juga Kepala Dinas Kominfo dan Statistik Sumbar.(rls/JMSI)