fokusbengkulu,kaur – Pesta demokrasi pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kaur tercoreng oleh ulah seorang oknum ASN (Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Kaur berinisal NE yang diduga hendak melakukan praktik money politic.
Dia kepergok warga saat membawa uang Rp 46.150.000 serta amplop berstempel Cawabup atas nama Medi Yuliardi, yang diketahui mendampingi petahana Gusril Pausi di Pilkada Kaur Tahun 2020.
Uang dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu yang diduga untuk keperluan ‘serangan fajar’ tersebut diamankan warga di Kecamatan Nasal, Sabtu (28/11/2020) malam.
Usai diamankan, warga pun beramai-ramai melaporkan peristiwa itu ke Polres Kaur. Barang bukti yang disertakan dalam laporan adalah 3 unit mobil, uang tunai puluhan juta rupiah, plat mobil dinas BD 6 W, STNK, KTP dan SIM.
Kemudian, kertas yang berisikan daftar nama pemilih, amplop berstempel Medi Yuliardi, Hp android, serta minyak wangi dan rexona.
Berdasarkan keterangan salah seorang warga setempat yang ikut dalam aksi itu berinisial AG, tangkap tangan ini dilakukan secara spontan.
“Ratusan masyarakat mengikuti pelaporan ke Polres Kaur untuk memastikan proses penegakan hukum yang seadil-adilnya, karena video pelaku saat disergap dan fotonya sudah banyak sebagai barang bukti penguat untuk pemeriksaan oleh polisi,” kata AG.
Sementara itu, tokoh pemuda Kaur yang juga Ketua Pergerakan Mahasiswa Padang Guci (PMPG) Aan Sugiman mengaku sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh oknum ASN tersebut.
“Dia itu (Oknum ASN,red) adalah pamong. Seharusnya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Ini jelas-jelas melanggar netralitas ASN. Bawaslu dan Gakkumdu harus memproses sesuai peraturan yang berlaku,” tandasnya. (red)
Sumber : tras.id (JMSI Bengkulu)